Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Oktober 2010 silam memang terjadi begitu dahsyat. Bagaimana tidak? Selain memuntahkan beribu-ribu ton lahar panas dan lahar dingin, erupsi juga membuat jutaan meter kubik batu-batuan melayang dan seolah dimuntahkan dari perut gunung.
Salah satu bukti kedahsyatan erupsi Gunung Merapi adalah terlontarnya sebuah batu raksana atau batu gajah berdiameter 3 meter ke tepi Sungai Gendol, Desa Bronggang Sleman, Yogyakarta.
Baca Juga:
Keangkeran Gedung Wingit di Tangerang, dari Sosok Pocong hingga Wanita Berambut Panjang
Cocok untuk Tempat Uji Nyali! Ini 4 Bangunan Mangkrak Terkenal Angker di Bali
Terkenal Angker, Begini Cerita Horor di Bekas RSU Bangli, Bali
Dalam perkembangannya, batu gajah ini konon dipercaya masyarakat mempunyai kekuatan magis, lantaran dihuni beragam makhluk tak kasat mata.
Kabar batu gajah memiliki kekuatan magis kian nyaring terdengar saat upaya memindahkan batu raksana tersebut dari tengah jalan di Desa Bronggang ke arah Sungai Gendol, ternyata tak pernah membuahkan hasil.
Batu tak bisa dipindahkan, sekalipun menggunakan alat-alat berat. Konon, alat-alat berat yang digunakan justru rusak akibatnya alih-alih bisa dipindakan, batu gajah yang berwarna keabu-abuan itu, hingga kini justru kokoh berdiri di tengah jalan dan menajdi salah satu monumen erupsi Gunung Merapi yang paling terkenal.
Kekokohan batu ini kabarnya juga sempat membuat salah seorang sesepuh warga mencoba berkomunikasi dengan penunggu batu gajah. Hasilnya sang penunggu minta untuk tidak diusik dan berjanji akan memindahkan batu raksasa itu jika saatnya telah tiba.
Baca Juga:
Waspada! Jangan Lakukan Hal Ini Saat Kamu Mendaki Gunung
Kisah Seram Gunung Piramid Bondowoso dari Suara Minta Tolong Hingga Penampakan Cewek Cantik
Bikin Merinding! Ini Beberapa Mitos Seputar Sungai Bengawan Solo dari Ratu Ular dan Setan Merah
Seiring dengan kabar kesaktian batu gajah, akhirnya banyak warga khsususnya para pengemudi kendaraan yang jika melewati jalan Desa Bronggang, memilih permisi kepada sang penunggu.
Salain membunyikan klakson, banyak pengemudi yang permisi dengan cara melemparkan koin ke sisi batu tersebut. Lantas benarkah selain sebagai tanda permisi dan mohon keselamatan, banyak pula warga yang melempar koin ke batu gajah lantaran berharap hal-hal lain yang bertentang dengan agama.