Harus Tahu, Brompton Ternyata Nama Gereja di London, Begini Sejarahnya

Harus Tahu, Brompton Ternyata Nama Gereja di London, Begini Sejarahnya

Ahmad
2020-08-16 14:21:22
Harus Tahu, Brompton Ternyata Nama Gereja di London, Begini Sejarahnya
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Sepeda lipat saat ini tengah digandrungi oleh berbagai kalangan. Salah satu sepeda lipat yang saat ini paling diburu adalah Brompton. Sepeda lipat asal Inggris ini laris manis di pasaran. Padahal harganya tidak murah. 

Satu unit Brompton, misalnya, bisa dibanderol Rp50 juta.

Banyak yang menyebut tingginya harga Brompton karena sepeda ini memiliki keunggulan di desain, lipatan, dan bobotnya yang ringan.

Ini fakta dan sejarah singkat sepeda lipat Brompton:

1. Termotivasi dari sepeda Bickerton

Sepeda Brompton digagas pada 1975 oleh Andrew Ritchie. Ritchie merupakan seorang teknisi yang kemudian berprofesi menjadi tukang kebun landskap. Ia tinggal di apartemen di kawan Kensington Selatan, London.

Baca Juga: Bikin Bangga, Ini Tiga Sepeda Buatan Indonesia yang Dipamerkan Jokowi di Instagram

Ritchie termotivasi untuk merancang sepeda ketika ia berkenalan dengan Bill Ingram yang saat itu hendak membangun pabrik untuk produksi sepeda Bickerton. Akhirnya di tahun 1975, Ritchie membuat rancangan sebuah sepeda lipat yang menjadi cikal bakal Brompton.

2. Nama Gereja di Inggris

Pembuatan prototipe Brompton dilaksanakan pada 1977 berkat dukungan 10 teman Ritchie yang ia yakinkan agar masing-masing menginvestasikan 100 pounds untuk pembuatan prototipe sepeda lipat ini.

Setelah pembuatan protipe pertama, ia membuat dua prototipe lagi di apartemennya. Dari jendela apartemen ini, Ritchie bisa melihat gereja Brompton, yang kemudian ia pilih sebagai nama sepeda lipatnya. 

3. Ekspansi pasar dari Eropa ke pasar global

Brompton membuka pabrik di Brentford, London Barat, pada 1988. Di tahap ini, sepeda lipat Brompton mengalami peningkatan sehingga bobotnya menjadi lebih ringan dan desainnya lebih mumpuni. Bersamaan dengan ini, penjualan Brompton pun mengalami peningkatan. 

Baca Juga: Super Kaya Jungkook BTS 'Ditolak' Vending Machine

Brompton kemudian membuka 40 outlet di Britania Raya. Penjualan Brompton tidak hanya populer di negara asalnya, tapi juga di sejumlah negara-negara Eropa, seperti Jerman, Belanda, Austria, Prancis, dan Belgia. Penjualan Brompton mulai mengglobal di tahun 2011 ketika membuka cabang di Kobe, Jepang. 




Sumber: IDN, Pikiran Rakyat


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30