Wah diketahui bhawa seorang warga Desa Seworagan, Kelurahan Tambakan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Sarijo (48) menyulap limbah kayu menjadi sepeda. Sepeda kayu buatannya itu pun kini banyak diminati orang. Dari mana asal muasal idenya?
"Mulainya 2015, ide awalnya lihat jam duduk berbentuk sepeda kuno. Lalu saya coba buat persis itu dan sampai sekarang sudah ada 5 unit," kata Sarijo saat ditemui wartawan di industri mebel tempatnya bekerja, Desa Barukan, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Selasa 30 Juni 2020.
Tak hanya itu saja bahkan ia juga mengenang sepeda kayu pertama yang dibuatnya menggunakan limbah mebel di tempat kerjanya. Awal mula dia membuat sepeda kayu membutuhkan waktu hingga satu bulan.
Baca Juga: Curug Panjang di Bogor, Menyimpan Misteri Keberadaan Pintu Menuju Kerajaan Dunia Lain
"Kayunya campuran lalu dipilih. Dulu di awal buat satu sepeda butuh waktu satu bulan, kini sudah hapal paling cuma butuh satu minggu," terang Sarijo.
Bahkan tak hanya itu saja bahkan Sarijo menyebut tidak pernah menggambar model sepeda kayu yang akan dibuatnya. Bahan limbah kayu yang digunakan pun menurutnya juga tidak banyak.
"Langsung saja, tidak digambar dan cuma kira-kira wong saya tidak sekolah. Bahannya satu sepeda tidak banyak, paling lima batang kalau bukan limbah sudah cukup," lanjut Sarijo.
Sarijo mengatakan sepeda buatannya itu tak hanya memanfaatkan kayu limbah tapi juga besi rongsokan. Dia menyebut kayu waru memiliki kualitas terbaik untuk digunakan sebagai bahan sepeda.
"Besinya juga besi rongsokan dan tidak beli baru. Disambungnya pakai lem, kayunya campuran tapi yang paling kuat kayu waru," jelas pria yang sudah 20 tahun menjadi tukang kayu itu.
Tak hanya itu saja bahkan lantas berapa biaya produksi yang dikeluarkan Sarijo untuk membuat sepeda kayunya itu?
"Kalau biaya saya tidak bisa hitung mas, soalnya semua cuma limbah. Itu pun mungut dari tempat kerja," terangnya.
Baca Juga: Seram! Kisah Misteri Wanita Dibantu Hantu Bersalin di Gedung Bekas Rumah Sakit di Jawa Timur
Saat ini sepeda kayu buatannya masih digunakan untuk bersepeda santai keluarganya. Kadang sepeda itu juga dia pakai untuk gowes bersama juragan mebel tempatnya bekerja.
"Sepeda saya gunakan untuk bersepeda santai sama anak dan istri. Kadang sama juragan kalau liburan," ujar Sarijo.
Namun tak hanya itu saja, bahkan Sarijo berkeinginan untuk memproduksi massal sepeda kayu buatannya itu. Namun, dia terkendala biaya dan bahan baku kayu.