Pasalnya di ketahui bahwa setelah dikabarkan mengalami kesulitan keuangan, penyedia layanan streaming video, Iflix, resmi diakusisi oleh raksasa teknologi asal China, Tencent. Akusisi ini akan menjadi jalan bagi Tencent untuk memperluas layanan videonya, WeTV, ke Asia Tenggara.
Tak hanya itu saja bahkan hal ini awalnya karena Tencent tertarik dengan kiprah Iflix yang telah hadir di 13 negara di dunia, termasuk Indonesia. Tencent dikabarkan juga telah lama mengincar ekspansi ke Asia Tenggara selama beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Poring Ranch Si Update Pertama untuk Ragnarok Frontier
Namun tak hanya itu saja bahkan mengangapi hal tersebut seorang juru bicara Tencent mengkonfirmasi soal akusisi yang dilakukan Tencent terhadap Iflix. Dalam kesepakatan ini, Tencent membeli semua konten, teknologi, dan sumber daya yang dimiliki oleh Iflix.
Bahkan tak hanya itu saja juru bicara Tencent juga menjelaskan pembelian Iflix dapat memperluas layanan WeTV di industri streaming video di seluruh Asia Tenggara, untuk menjangkau basis penonton yang lebih luas dengan pengalaman menonton yang lebih baik.
Namun meskupun sudah mengkonfirmasi soal akusisi dan tujuannya. Tencent belum mengungkap berapa dana yang digelontorkannya untuk membeli Iflix. Selain itu, tidak diketahui juga apakah nama merek Iflix akan diganti dan juga para karyawan di perusahaan tersebut.
Tak hanya itu saja bahkan menurut laporan Variety, Iflix disebut masih akan menggunakan nama mereknya saat ini hingga 6-12 bulan ke depan, termasuk para karyawannya. Marc Barnett juga masih akan menjabat sebagai CEO Iflix dalam waktu yang tidak ditentukan.
Iflix yang berkantor pusat di Malaysia, pertama kali beroperasi padan tahun 2014. Dilansir Variety, hingga April 2020, sudah ada lebih dari 25 juta pelanggan Iflix di 13 negara di Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Brunei, Sri Lanka, Pakistan, Maladewa, Myanmar, Vietnam, Kamboja , Nepal, dan Bangladesh.
Baca Juga: Ini Spesifikasi dan Harga Notebook HP ProBook x360 435 G7
Bahkan tak hanya itu saja diketahui bahwa walau memiliki puluhan juta pengguna, performa Iflix kurang bagus. Pada tahun kinerja 2018 lalu, Iflix melaporkan kerugian yang meningkat 30 persen setelah pajak, sampai 158 juta dolar AS.
Namun tak hanya itu saja bahkan diketahui bahwa pada bulan April lalu di bmasa pandemi virus corona, Iflix mengumumkan PHK lebih dari 50 staf. Pada bulan yang sama, dua pendiri Iflix, Patrick Grove dan Luke Elliott, mengundurkan diri dari dewan direksi.