Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di Kalimantan dan Indonesia. Sungai ini banyak sekali memberi keuntungan bagi warga-warga yang berada di sekitarnya. Banyak sekali festival-festival besar yang diadakan di sini. Hal ini membuktikan jika sungai ini sangat penting meski dalam beberapa kesempatan suka sekali meminta tumbal manusia.
Rata-rata korban yang meninggal adalah anak-anak yang kerap bermain di sekitar sungai. Mereka biasanya memancing atau mandi tanpa tahu bahaya yang mengancamnya. Dalam setahun, sungai ini selalu meminta tumbal nyawa.
Kejadian yang terus berulang ini membuat banyak orang di Kalimantan menyebut sungai ini sebagai sungai yang sangat angker. Bahkan pada hari-hari tertentu, sungai ini selalu diberi semacam sesajen agar tidak mengamuk dan membuat bencana yang lebih dahsyat.
Kejadian terakhir yang memakan banyak korban di Sungai Kapuas terjadi pada Desember 2015 lalu. Sekitar 10 orang ditemukan meninggal saat speedboat yang ditumpangi terbalik lalu hanyut di dalam Sungai Kapuas.
Baca Juga : Menyeramkan! 5 Kisah Misteri di Indonesia Ini Belum Terpecahkan Sampai Sekarang
Kejadian yang terus berulang ini membuat banyak orang di Kalimantan menyebut sungai ini sebagai sungai yang sangat angker. Sehingga pada hari-hari tertentu, sungai ini selalu diberi semacam sesajen agar tidak mengamuk dan membuat bencana yang lebih dahsyat.
Kecelakaan transportasi seringkali terjadi di air, darat, ataupu udara. Beberapa kecelakaan yang terjadi, terkadang tidak bisa dijelaskan secara logika. Di daerah Kalimantan Barat juga pernah terjadi tragedi kecelakaan mistis yang dikaitkan dengan makhluk misterius yang menetap di Sungai Kapuas, Puaka (puake).
Kapal dari pelabuhan Senghie menuju Ketapang yang karam dikaitkan dengan adanya puake yang konon menjadi penunggu Sungai Kapuas. Para sejarawan dan juga budayawan mengatakan puake berasal dari bahasa Melayu yang berarti besar atau raksasa. Keberadaan puake sebagai makhluk penunggu Sungai Kapuas dipercayai telah ada sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia.
Beberapa orang meyakini puake merupakan makhluk yang sama sekali tidak mengganggu manusia, tetapi sebagian orang juga mempercayai bahwa puake bisa saja meminta tumbal di waktu-waktu tertentu.
Baca Juga : Bikin Merinding! Kisah Misteri Seorang Bidan Dapat Bongkahan Emas Setelah Bantu Orang Limun Melahirkan
Masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai daerah Kalimantan meyakini ada berbagai jenis puake, di antaranya puake buaya putih (sarassa), puake tapah, dan puake biukur yang berwujud kura-kura raksasa. Beberapa di antaranya yang paling sering diceritakan adalah puake buaya putih dan puake berbentuk ular besar.
Contohnya, masyarakat Kampung Bansir Laut di Pontianak mempercayai puake yang menyerupai buaya. Masyarakat sekitar menyebut buaya penjaga tersebut sebagai kembaran dari Mak Tua yang sudah meninggal.
Konon, puake buaya sering muncul di saat orang-orang sekitar Sungai Kapuas mengadakan acara pernikahan dan acara meriam karbit saat malam takbiran. Alasan lain kemunculan makhluk penjaga Sungai Kapuas tersebut juga dipercaya sebagai tanda mengingatkan masyarakat untuk mengadakan ritual “buang-buang”, seperti minyak, telur ayam kampung, benang, paku dan beras kuning.
Sementara, sebagian masyarakat Pontianak meyakini puake berwujud ular besar yang kepalanya di muara sungai dan ekornya berada di hulu sungai. Hingga sekarang tidak ada yang tahu persis bagaimana wujud puake sebenarnya.
Baca Juga : Kisah Misteri Kota Padang 12, Kota Gaib yang Berdiri Gedung-Gedung Emas di Kalimantan Barat
Ada yang mempercayai puake ialah hewan biasa yang berukuran raksasa dan selalu bersembunyi. Karena tempat persembunyiannya di air yang dalam, maka tidak ada yang bisa menemukannya.
Ada juga yang mengatakan puake adalah hewan besar yang hidupnya terlalu lama di suatu tempat, sehingga mereka dikendalikan jin atau makhluk halus. Karena itu, puake menjadi semacam siluman dan tidak bisa dilihat secara kasat mata.