Berbicara tentang Suku Dayak. Utamanya, adalah tentang pesona kecantikan perempuan suku Dayak. Selain itu, mitos dan segudang cerita yang kerap dikaitkan dengan sosoknya.
Dayak adalah suku yang berada Pulau Kalimantan. Berdasarkan data statistik Republik Indonesia, tahun 2010, Pulau Kalimantan sendiri terdiri dari tiga suku besar. Yakni, suku Banjar, Dayak, dan suku asal Kalimantan lain.
Suku Dayak identik dengan maritim atau bahari. Ada begitu banyak sebutan yang berhubungan dengan hulu sungai. Seperti pada nama rumpun dan kelompok keluarga.
Selain mitos, stigma mistis juga melekat pada Suku Dayak, terutama terkait wanita dari suku Dayak.
Perempuan dari suku Dayak tidak seprimitif yang Anda kira. Mereka memiliki pemikiran terbuka, menyukai tentang ilmu pengetahuan serta berpendidikan tinggi. Ini membuat mereka fleksible, termasuk dalam urusan pemuda-pemuda yang hendak mendekati.
Tapi, sifat naluriah orang Dayak sendiri dari dulu memang laksana seperti itu. Jadi, mereka tidak angker tapi justru malah sebaliknya. Jangan-jangan malah Anda sendiri yang tertutup pikirannya. Lalu, sampai-sampai tidak dapat melihat dan menikmati pesona keelokan wanita-wanita Dayak.
Selain stigma sifat angker, wanita Dayak dikaitkan dengan mitos satu ini. Soal keyakinan alat vital lelaki yang menghilang, jika berani macam-macam atau berhubungan dengan perempuan Dayak.
Siapa pun yang macam-macam dengan perempuan Dayak apalagi sampai mempermainkannya, maka ia akan kehilangan alat vital. Kepercayaan ini beredar luas dan menjadi bagian kisah yang melekat pada perempuan suku Dayak.
Kenyataannya, orang Dayak sendiri membantah cerita ini. Terlepas dari anggapan sihir mereka yang begitu kuat. Tapi, inti dari kisah tersebut adalah, tidak ada wanita yang senang dipermainkan.
Menurut kisah yang ada, perempuan Dayak bila sudah suka dengan lelaki terutama yang berasal dari luar Kalimantan, mereka akan mengikatnya secara gaib atau tak dapat pulang lagi dari Kalimantan.
Jadi meskipun fisiknya tidak di Kalimantan, namun hati dan pikirannya akan tetap bermukim di sana.
Faktanya, ketika kita kepincut tidak dapat pulang memang benar. Tapi lebih disebabkan si lelaki sendiri. Memang seorang laki-laki kepincut dengan perempuan Dayak, kemudian ogah pulang itu disebabkan karena laki-laki tersebut terlalu cinta.