Peringati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Ini Sejarah Dibaliknya

Peringati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Ini Sejarah Dibaliknya

Ahmad
2020-05-20 10:48:06
Peringati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Ini Sejarah Dibaliknya
Foto: Kemendikbub

Tepat 20 Mei 1908 atau 112 tahun lalu lahirlah organisasi Boedi Oetomo ( Budi Utomo). Budi Utomo disebut-sebut sebagai organisasi modern pertama di Indonesia. Kelahirannya kemudian dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang setiap tahunnya diperingati Bangsa Indonesia.

Organisasi ini didirikan oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo. Pada 1908 dia berkeliling Jawa mencari dana untuk membiayai pelajar-pelajar yang pandai tapi miskin. 

Dokter yang akrab disapa dengan Mas Wahidin itu, saat ke Jakarta bertemu dengan 3 orang mahasiswa sekolah kedokteran Stovia. Mereka adalah Sutomo, Gunawan Mangunkusumo, dan Suraji. 

Ketiga mahasiswa itu sudah lama mengagumi Mas Wahidin lewat majalah Retno Dumilak. Dalam pertemuan itu, Sutomo mengusulkan kepada Mas Wahidin agar usaha-usahanya diperluas. Tak hanya bidang pendidikan, tapi juga pertanian, peternakan, perniagaan, industri, dan kesenian.

Untuk mewujudkannya perlu didirikan organisasi atau perkumpulan. Usul itu kemudian diterima dr Wahidin. Sutomo dan teman-temannya lalu menyiapkan sebuah pertemuan besar. 

Mereka mendanai sendiri pertemuan itu. Bahkan ada yang menjual sarung plekat yang kala itu sangat laris. Ada juga yang menjual sorban, menyumbang uang jajan, juga uang sakunya.

Pertemuan tersebut terlaksana pada 20 Mei 1908. Di sana lahirlah organisasi yang lengkap dengan peraturan-peraturan dasarnya seperti tujuan, rancangan kegiatan, anggota, serta pengurus organisasi.

Organisasi itu diberi nama Budi Utomo. 

Budi artinya kepribadian. Sedangkan Utomo artinya luhur. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Melayu, bukan bahasa Jawa. 

Hal itu menunjukkan sifat nasionalisme dari perkumpulan tersebut. Lahirnya perkumpulan Budi Utomo langsung disambut para pelajar dari berbagai daerah di Indonesia. 

Dalam setahun saja anggotanya mencapai 10.000 orang. Pada masa itu, perkumpulan semacam ini baru pertama kalinya di Indonesia. 

Di organisasi itu banyak pemuda Indonesia melatih dirinya dan menjadi pemimpin dari berbagai organisasi pergerakan kemerdekaan yang lahir kemudian. 

Karenanya, 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Bangsa Belanda waktu itu melihat lahirnya Budi Utomo sebagai bangkitnya Indonesia.


Share :