Virus corona tengah mewabah hampir di seluruh dunia. Pemerintah pun memutuskan agar masyarakat beribadah dari dalam rumah guna mencegah penyebaran. Walaupun begitu, masih ada beberapa orang yang nekat melaksanakan salat di masjid.
Menanggapi hal itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar mengatakan pada dasarnya hal itu perlu diapresiasi. Sebab, artinya orang tersebut memiliki rasa cinta kepada Allah SWT yang sangat tinggi.
Namun, di situasi pandemi virus corona hal itu membahayakan. Maka dari itu, Nasaruddin mengingatkan agar lingkungan perlu diberikan penjelasan betapa pentingnya menjaga kesehatan di masa ini.
"Pertama kita menghargai ada spirit yang kuat bersangkutan bahwa sangat mencintai agama. Spirit itu perlu kita beri penghargaan tetapi penempatannya yang perlu diberi wawasan," ungkap dia, Senin 18 Mei 2020.
Kemudian, dia memaparkan penjelasan yang dimaksud adalah contoh dari Rasulullah melakukan hijrah ke Madinah di saat kondisi di Mekkah tidak kondusif.
Padahal, bisa saja Rasulullah dan umatnya bertahan di Mekkah dan mati syahid tetapi hal itu urung dilakukan guna hal yang lebih baik.
"Analoginya gini, kalau berpikir perasaan kenapa Rasulullah hijrah menelantarkan umat di Mekkah cari keselamatan sendiri dengan Abu Bakar di Madinah? Kalau memang seorang pemimpin bertanggung jawab konsisten umatnya ya mati bareng saja di Mekkah, syahid tapi mundur selangkah untuk meraih kemenangan itu cara Nabi. Kalau nekat mati bersama di Mekkah bukan cara Nabi," ungkap dia.
Selain itu, ia juga memaparkan contoh lain di mana Rasulullah sedang tidak melaksanakan salat malam. Hal itu karena kebutuhannya untuk tidur sebab Nabi Muhammad juga mementingkan kepentingan tubuhnya.
"Jadi Nabi pernah dalam riwayat tidur malam, kenapa? Saya salat terus menerus pokoknya salat biar pun saya nabi. Tetapi saya tidak melakukan itu karena ada hak mata ini istirahat," jelasnya.
"Jadi agama bukan melakukan pemaksaan diri dan secara total melakukan kegiatan-kegiatan. Kalau ada teman-teman yang mau ke masjid dalam zona seperti ini jadi perlu diberikan pemahaman bahwa beragama tidak boleh hal buruk. Dalam Al Quran melarang dengan keras jangan melakukan ibadah berlebih-lebihan melampaui batas," tutup dia.