Sebuah riset di Amerika Serikat melakukan uji coba pada orang yang senang memberi, dianalisis dari air liurnya. Ditemukan bahwa terjadi penambahan protein yang berperan penting menambah sistem kekebalan tubuh yaitu protein jenis A yang dikenal dengan sebutan sel kekebalan (IgA). Sel ini bertugas melindungi tubuh dari bakteri dan mikroba yang sering menyerang sistem pernafasan dan pencernaan.
Dijelaskan Ustaz Dr dr Muh Khidri Alwy, MAg, Dosen FKM Universitas Muslim Indonesia di Makassar, hasil dari riset David Klein, psikolog Amerika Serikat, menemukan seseorang merasa bahagia usai memberi sedekah. Tubuh disebut akan memproduksi sel-sel kekebalan yang dibutuhkan untuk melindungi tubuh.
Menurutnya, hal ini dilihat dari pemeriksaan functional magnetic resonance imaging (FMRI) di mana bagian stratum ventral dan korteks orbitofrontal yang mengalami peningkatan.
Di samping itu, sedekah juga akan meningkatkan hormon endorphin atau rasa senang yang meningkat dan berpengaruh pada peningkatan imunitas. Bahkan rutin sedekah disebut memiliki risiko kematian lebih rendah.
"Dengan rutin bersedekah, risiko kematian lebih rendah dalam periode 5 tahun ketimbang tidak bersedekah dan sekitar 76 persen orang yang aktif dalam kegiatan sosial mempunyai kesehatan yang lebih bagus. Selain itu, pemberian kebaikan akan menginspirasi banyak kebaikan lain seperti efek domino," jelasnya.