Jumlah korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19) di Inggris melonjak ke angka 26.097 orang. Sehinga menempatkan Inggris tertinggi ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat (AS) dan Italia.
Dilansir AFP dan Reuters, Kamis 30 April 2020, di kawasan Eropa, angka tersebut tercatat sebagai angka kematian tertinggi kedua setelah Italia, yang kini melaporkan lebih dari 27 ribu kematian. AS diketahui melaporkan lebih dari 60 ribu kematian dan angka tersebut mendjadikan negara itu tertinggi di dunia.
Lonjakan jumlah korban meninggal di Inggris ini terjadi setelah otoritas setempat memasukkan jumlah kematian akibat virus Corona yang terjadi di luar rumah sakit, termasuk panti-panti jompo, untuk pertama kalinya.
Otoritas Kesehatan Publik Inggris (PHE) mengumumkan pada Rabu 29 April 2020 waktu setempat, bahwa total 26.097 orang meninggal dunia setelah dinyatakan positif virus Corona di Inggris hingga Selasa 28 April 2020 waktu setempat.
Ini berarti Inggris memiliki jumlah kematian lebih banyak dibandingkan Spanyol dan Prancis, yang kini sama-sama melaporkan lebih dari 24 ribu kematian.
"Data yang lebih lengkap ini akan memberikan kita gambaran yang lebih lengkap dan lebih terkini di Inggris dan akan menginformasikan pendekatan pemerintah saat kami terus melindungi publik," ucap Direktur Medis PHE, Yvonne Doyle, dalam pernyataannya.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab yang menjadi wakil sementara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut adanya tambahan 3.811 kematian dalam 24 jam terakhir.
"Angka ini tidak mewakili lonjakan tiba-tiba dalam jumlah kematian," sebutnya.
Menurut data penghitungan terbaru Johns Hopkins University (JHU) menyebut total kasus virus Corona di Inggris saat ini melebihi 166 ribu kasus.