Ekuador diguncang wabah virus corona. Tercatat setidaknya 6.700 orang meninggal dunia di dua minggu pertama April. Rumah duka sudah tanggup sanggup menampung, mayat-mayat tergeletak di jalanan.
Di Guayaquil, kota terbesar di Ekuador, mayat digeletakkan di jalan karena kamar mayat dan tempat pemakaman kewalahan menghadapi tingginya angka kematian. Bahkan dilaporkan tempat untuk memakamkan jasad-jasad korban covid-19 tersebut sudah mulai kehabisan ruang.
Jerit warga tk terelakan. memohon bantuan, mengemis minta tolong untuk membantu pengurusan jasad sampai proses pemakaman. Tidak sedikit yang menggeletakan jenazah-jenazah tersebut di jalana, depan rumah, atau membiarkannya terbujur kaku di tempat tidur berhari-hari.
"Orang tua saya meninggal kemarin. Tolong saya, lihat kondisi mereka," kata salah satu warga sembari memperlihatkan jenazah kedua orang tua yang terbungkus kain dan dibaringkan di depan rumah.
Bahkan diantar warga banyak yang mengeluh sulitnya mengambil jenazah pasien positif virus corona atau covid-19 yang meninggal di rumah sakit untuk dikuburkan. Bukan lagi menunggu berjam-jam tapi banyak diantara warga yang harus menunggu hingga berhari-hari.
"Kami sudah menunggu sejak jam 5 pagi dan ada yang sudah menunggu 5-8 hari untuk mengambil jenazah keluarga kami," ujar warga.