Warga Bali sempat dianggap kebal terhadap virus corona, setidaknya oleh penulis "Bali's mysterious immunity to COVID-19. Tulisan tersebut dimuat oleh Asia Times pada 14 Maret 2020 lalu. Lantas bagaimana faktanya?
Nyatanya anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Kasus virus corona di bali memang cukup kecil angkanya dibanding wilah-wilayah lain di Indonesia, namun itu bukan bebrarti warganya kebal. Memang jadi pertanyaan besar, saat kasus virus corona di Bali relatif kecil melihat interkasi dengan warga Asing yang cukup tinggi.
Namun baru-baru ini ada fakta baru terkait virus corona di bali. Tercatat kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali bertambah 7 kasus atau total menjadi 131 kasus, Sabtu 18 April 2020.
"Hari ini ada tambahan kasus positif sebanyak 7, semua WNI terdiri dari 5 pekerja migran dan 2 transmisi lokal. Jumlah akumulatif 131 orang," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali Dewa Made Indra melalui siaran pers, Sabtu.
Diketahui dari 131 kasus tersebut, diantaranya merupakan WNA, sedangkan sisanya sekitar 123 merupakan warga Bali.
Dewa Indra mengatakan, penularan melalui transmisi lokal meningkat.
Jika sebelumnya berjumlah 23 kasus, kini bertambah menjadi 25 kasus.
Dewa Indra meminta agar pertambahan kasus positif melalui transmisi lokal diwaspadai bersama.
Transmisi lokal menunjukkan adanya interaksi jarak dekat antara pasien positif dengan warga sehat.
"Kalau sepakat agar transmisi lokal tak terjadi lagi, maka ikuti arahan gunakan masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak. Juga tak kalah penting batasi aktivitas di luar rumah," ujar Dewa Indra.