Untuk mencegah penyebararan virus corona atau covid-19, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk menghindari kerumunan dan menjaga diri dengan tetap berada di dalam rumah.
Presiden Joko Widodo melalui Instagram pribadinya memberikan sejumlah tips untuk mengatasi kebosanan yang melanda selama berada di rumah.
Jokowi mengatakan untuk menghindari kecemasan dan ketakutan. Masyarakat dapat mencari kegiatan positif yang dapat membuat diri dan orang terdekat merasa lebih tenang.
Oleh karena itu, masyarakat dapat mengalihkan perhatian dan energi pada aktivitas yang menenangkan diri.
"Memasak, membaca, mendengarkan musik, berolahraga ringan atau merapikan tempat tinggal dapat membantu untuk mengalihkan perhatian," ungkapnya dalam video IGTV.
Masyarakat juga diingatkan untuk tidak lupa terus beribadah dan berdoa guna menenangkan hati. Apabila dibutuhkan, lebih baik ungkapkan perasaan pada keluarga, teman atau orang yang anda percayai.
Tak hanya itu, video itu juga memperlihatkan saat ini pemerintah berusaha keras untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi akibat dari pandemik Covid-19.
Kerjasama dan kedisiplinan masyarakat untuk menaati arahan dan aturan sangat penting agar kita dapat bersama mengatasi wabah ini.
"Setiap kita mengalami tantangan dan kendala yang berbeda-beda saat ini mari kita fokus dalam berbuat kebaikan melakukan hal-hal positif dan saling bantu untuk sama-sama menghadapi pandemi ini," seru Jokowi.
Selanjutnya, carilah informasi dari sumber yang terpercaya dengan mengutamakan sumber yang memang memiliki otoritas dalam permasalahan ini agar tidak termakan hoax. Misalnya, website resmi Gugus Tugas Covid-19, website resmi penanggulangan Covid-19 milik pemda setempat. Atau hotline Center Korona.
"Jangan mudah percaya pada informasi yang tersebar di media sosial atau platform chatting bila tidak memiliki sumber yang terpercaya atau bersifat opini dan rumor," jelasnya.
Jokowi juga mengimbau masyarakat untuk menghindari menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya.
"Hindari juga menyebarkan informasi yang belum dicek kebenarannya. Agar tidak menyebabkan kepanikan," demikian Joko Widodo.