Tim penyelidik lembaga antirasuah
sempat diamankan warga dan dibawa ke Mapolsek Sukowono, Jember, Jawa Timur. Hal
itu dibenarkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat itu, rencananya tim penyelidik akan
melakukan penyelidikan tertutup terkait adanya tindak pidana korupsi berupa
suap di wilayah tersebut.
“KPK saat itu tengah menjalankan tugas
menindaklanjuti informasi masyarakat terkait dugaan adanya tindak pidana
korupsi suap,” kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK Ali Fikri di Gedung
Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu 4 Maret 2020 malam.
Menurut Ali, ketika akan melakukan
penyelidikan, petugas di lapangan mengalami kesulitan, hingga akhirnya mendapat
bantuan dari Polres Jember untuk diselesaikan.
“Kemudian bisa diselesaikan dengan
baik oleh Pak Kapolres sehingga selesai dan kemudian melanjutkan kegiatan
selanjutnya,” kata Ali.
Proses penyelidikan adanya dugaan suap
di wilayah Jember dipastikan Ali akan tetap diteruskan. Namun, Ali belum bisa
mengungkapkan secara detail terkait perkara tersebut.
“Kami sampaikan dan tegaskan bahwa
penyelidikan dari kegiatan tersebut masih tetap berlanjut sampai sekarang ini.
Namun tentunya kepada teman-teman ini kami tidak bisa menyampaikan secara
detail terkait kegiatan penyelidikan apa, karena ini masih berjalan dan bagian
dari informasi yang belum bisa kami sampaikan,” tutur Ali.
Sebelumnya, tim penyelidik KPK yang
ditahan aparat kepolisian beberapa hari lalu dibenarkan Wakil Ketua KPK Nurul
Ghufron. Warga Desa Sukowono, Jember, menyangka tim penyelidik KPK adalah
penculik.
“Jadi sesungguhnya biasa
kesalahpahaman, karena kami pada saat melaksanakan penyelidikan, kan ada dua
model, model tertutup dan model yang terbuka. Pada saat mengadakan penyelidikan
dengan sistem tertutup itu kan langsung turun ke masyarakat, yang menjadi
target untuk mengumpulkan bukti dan keterangan,” kata Ghufron.
Menurut Ghufron, tim penyelidik tak
menunjukkan identitas saat melakukan penyelidikan. Karena memang penyelidikan
itu dilakukan secara tertutup.
“Pada saat itu memang ya, namanya
menggunakan sistem tertutup petugas kami tidak menunjukkan identitas sebagai
KPK. Karena memang silence,” ujar Ghufron.