Tim Penyelidik KPK Diamankan Polisi Karena Kesalahpahaman Warga Jember

Tim Penyelidik KPK Diamankan Polisi Karena Kesalahpahaman Warga Jember

adminweb
2020-03-06 07:00:00
Tim Penyelidik KPK Diamankan Polisi Karena Kesalahpahaman Warga Jember
Foto Istimewa

Tim penyelidik lembaga antirasuah sempat diamankan warga dan dibawa ke Mapolsek Sukowono, Jember, Jawa Timur. Hal itu dibenarkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).  Saat itu, rencananya tim penyelidik akan melakukan penyelidikan tertutup terkait adanya tindak pidana korupsi berupa suap di wilayah tersebut.

“KPK saat itu tengah menjalankan tugas menindaklanjuti informasi masyarakat terkait dugaan adanya tindak pidana korupsi suap,” kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu 4 Maret 2020 malam.

Menurut Ali, ketika akan melakukan penyelidikan, petugas di lapangan mengalami kesulitan, hingga akhirnya mendapat bantuan dari Polres Jember untuk diselesaikan.

“Kemudian bisa diselesaikan dengan baik oleh Pak Kapolres sehingga selesai dan kemudian melanjutkan kegiatan selanjutnya,” kata Ali.

Proses penyelidikan adanya dugaan suap di wilayah Jember dipastikan Ali akan tetap diteruskan. Namun, Ali belum bisa mengungkapkan secara detail terkait perkara tersebut.

“Kami sampaikan dan tegaskan bahwa penyelidikan dari kegiatan tersebut masih tetap berlanjut sampai sekarang ini. Namun tentunya kepada teman-teman ini kami tidak bisa menyampaikan secara detail terkait kegiatan penyelidikan apa, karena ini masih berjalan dan bagian dari informasi yang belum bisa kami sampaikan,” tutur Ali.

Sebelumnya, tim penyelidik KPK yang ditahan aparat kepolisian beberapa hari lalu dibenarkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. Warga Desa Sukowono, Jember, menyangka tim penyelidik KPK adalah penculik.

“Jadi sesungguhnya biasa kesalahpahaman, karena kami pada saat melaksanakan penyelidikan, kan ada dua model, model tertutup dan model yang terbuka. Pada saat mengadakan penyelidikan dengan sistem tertutup itu kan langsung turun ke masyarakat, yang menjadi target untuk mengumpulkan bukti dan keterangan,” kata Ghufron.

Menurut Ghufron, tim penyelidik tak menunjukkan identitas saat melakukan penyelidikan. Karena memang penyelidikan itu dilakukan secara tertutup.

“Pada saat itu memang ya, namanya menggunakan sistem tertutup petugas kami tidak menunjukkan identitas sebagai KPK. Karena memang silence,” ujar Ghufron.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30