Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian optimis penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua akan berlangsung aman.
Meski begitu, ia mengatakan tetap pertimbangan menyiapkan aparat keamanan baik dari TNI, Polri dan masyarakat.
“Kalau gubernur dan wakilnya mamang harus putra aseli Papua. Tapi untuk bupati kan tidak. Semua.haru berdasarkan UU atau UU No.21tahun 2001 tentang Otsus Papua,” kata Tito saat Raker.dengan Komisi II DPR RI Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu 26 Februari 2020.
Tito memgakui kalau di wilayah konflik seperti Timika, Mimika dan lainnya yang selama ini sering terjadi penembakan kelompok bersenjata (KKB), tapi tak boleh takut.
“Kami harus tetap optimis dan negara tak boleh takut oleh separatis. Saya yakin akan aman,” ujarnya.
Untuk diketahui, PON akan digelar di Papua pada 20 Oktober hingga 20 November. Pemprov Papua sudah memegaskan siap termasuk venue-venuenya untuk suksesnya PON yang pertama kali di gelar di tanah Papua tersebut.
Tito menambahkan, meski PON akan digelar di Papua, 10 cabang olah raga (cabor) akan dipertandingkan di Jawa Timur. Gubernur Papua dan Gubernur Jatim sudah sepakat. Namun Khofifah Indar Parawansa hanya mampu memgganggarkan Rp50 miliar selebihnya akan diminta ke pusat.
“Yang pasti sebanyak 37 Cabor di Papua. Kalau pun ada yang di Jatim, pembukaan dan penutupan PON tetap di Papua,” tandas Mendagri Tito Karnavian.