Helmy Faishal Zaini, Sekretaris
Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai pernyataan Kepala Badan
Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi ngawur ketika menyebut musuh
terbesar Pancasila adalah agama.
Helmi memastikan dirinya akan mengonfirmasi
pernyataan itu langsung ke Yudian. Dirinya menyayangkan apabila Yudian memang
benar bicara demikian.
"Tapi kalau betul-betul itu
dinyatakan oleh kepala BPIP, pernyataan yang ngawur itu," kata Helmi, Rabu
(12/2).
Helmy mengatakan berani berdebat
tentang kesesuaian Pancasila dengan nilai-nilai agama Islam. Menurutnya, kelima
sila dalam Pancasila itu sudah sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Alquran.
"Tunjukan kepada saya di
mana letak agama itu adalah musuh Pancasila, sila pertama Ketuhanan Yang Maha
Esa, jelas sekali dalam Alquran disebutkan surat Al Ikhlas,". "Sila
kedua kemanusiaan yang adil dan beradab, ketiga, keempat, kelima, semuanya,
dalam Alquran sejalan, dalam pendekatan itu Islam. Begitu juga saya kira dengan
agama lain," kata Helmy.
Oleh sebab itu, PBNU meminta
Yudian untuk segera menjelaskan apa maksud dari pernyataannya dan Jika memang
salah, Yudian harus meminta maaf.
"Kami minta lah kepada Prof
Yudian untuk menjelaskan maksudnya apa, tapi kalau memang kekhilafan karena
keseleo lidah, ya dia harus minta maaf. Mungkin dia kelelahan atu apa. Tapi
pernyataan itu menurut saya pernyataan yang ngawur," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala BPIP Yudian
Wahyudi kepada tim Blak-blakan, mengatakan ada kelompok yang mereduksi agama
sesuai kepentingannya sendiri yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
"Si Minoritas ini ingin
melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya.
Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan
kesukuan," kata Yudian.